GBPUSD Tertahan Oleh Potensi Stabilitas Politik Inggris Dan Data AS
GBPUSD bergerak dalam range ketat dan konsolidasi di sekitar area 1.1300 pasca rebound dolar AS dan sentimen pasar yang beragam. Para pelaku pasar berharap bahwa PM Inggris yang baru Rishi Sunak akan membawa stabilitas ke pasar keuangan di tengah fokus pasar yang bergeser menuju data ekonomi AS.
Pasca terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris ketiga dalam waktu kurang dari dua bulan, Rishi Sunak, mantan Menteri Keuangan Inggris, mengatakan kepada para pendukungnya bahwa "tantangan ekonomi yang besar" membayangi Inggris.
Namun, mengingat kredibilitas Sunak, terutama karena sejarahnya pernah bekerja di Goldman Sachs dan dengan tepat memprediksi gejolak keuangan jika Liz Truss mengumumkan stimulus fiskalnya, investor berharap, Sunak, dapat mengatasi trauma politik selama sebulan.
Sementara itu, angka aktivitas Inggris yang suram dan kekhawatiran beragam atas langkah Bank of England (BOE) selanjutnya tampaknya menjadi penghambat kenaikan GBPUSD, bersamaan dengan ekspektasi Fed yang hawkish dan inflasi AS yang kuat.
Reaksi Pasar
GBPUSD membutuhkan hal positif yang kuat untuk dapat mendorong pasangan mata uang ini untuk kembali mencatat kenaikan dan membalikkan tren penurunan sebelumnya. Namun, tidak adanya pidato pejabat Fed dan kalender ekonomi yang relatif sepi berpotensi membatasi pasangan GBPUSD menjelang laporan Produk Domestik Bruto AS kuartal ketiga (Q3) pada Kamis pekan ini.
Tren
Konsolidasi, namun cenderung bearish, menjadi tren yang tepat untuk GBPUSD saat ini. Terpilihnya Rishi Sunak sebagai PM Inggris menggantikan Liz Truss, masih belum membuat posisi sterling cukup stabil.
Rencana Perdagangan
Sell GBPUSD pada level 1.1265 dengan target profit pada level 1.1255/1.1250 jika cable cukup lemah.
Buy GBPUSD masih cukup terbuka, pada level 1.1340 dengan target profit pada level 1.1350/1.1360